الإِعْلَانُ وَالأَعْمَى
(Papan
Pengumuman dan Si Buta)
جَلَـسَ رَجُـلٌ أَعْمَـى عَلَـى
إِحْـدَى عَتَبَـاتِ عِمَـارَةٍ، وَاضِعًـا قُبَّعَتَـهُ بَيْـنَ قَدَمَيْـهِ،
وَبِجَانِبِـهِ لَوْحَـةٌ مَكْتُـوْبٌ عَلَيْهَـا:”أَنَـا أَعْمَـى، أَرْجُوْكُـمِ
سَاعَدُوْنِـيْ”، فَمَـرَّ رَجُـلٌ إِعْلَانَـات بِالأَعْمَـى، وَوَقَـفَ لِيَـرَى
أَنَّ قُبَّعَـتَهُ لَا تَحْـوِيْ سِـوَى قُـرُوْشٍ قَلِيْلَـةٍ، فَوَضَـعَ
المَزِيْـدَ فِيْهَـا دُوْنَ أَنْ يَسْتَـأْذِنَ الأَعْمَـى، وَأَخَذَ لَوْحَتَـهُ
وَكَتَبَ عَلَيْهَـا عِبَـارَةً أُخْـرَى، وَأَعَادَهَـا مَكَانَهَـا وَمَضَـى
فِيْ طَرِيْقِـهِ. لَاحَـظَ الأَعْمَـى أَنَّ قُبَّعَـتَهُ قَدِ امْتَـلَأَتْ
بِالقُـرُوْشِ وَالأَوْرَاقِ النَقْدِيَّـةِ، فَعَـرَفَ أَنَّ شَيْـئًا مَا قَـدْ
تَغَيَّـرَ، وَأَدْرَكَ أَنَّ مَا سَمِعَـهُ مِنَ الكِتَـابَةِ هُـوَ ذلِكَ
التَّغْيِـيْرُ، فَسَـأَلَ أَحَـدَ المَـارَّةِ عَمَّـا هُـوَ مَكْتُـوْبٌ
عَلَيْهَـا، فَكَانَـتِ الآتِـيْ:” نَحْـنُ فِيْ فَصْـلِ الرَّبِـيْعِ،
لكِنَّـنِيْ لَا أَسْتَطِيْـعُ رُؤْيَـةَ جَمَـالِهِ!”.
Diceritakan suatu hari
ada seorang pria buta duduk di salah satu ambang pintu bangunan sambil
meletakkan topinya diantara kedua kakinya, di sebelahnya di letakkan sebuah
papan pengumuman yang berbunyi: “Saya seorang buta, tolong bantu saya”,
kemudian lewatlah seorang laki-laki sembari memperhatikan si Buta dan papan
pengumuman tersebut, kemudian ia berhenti dan melihat topi Si Buta tersebut
yang hanya berisi beberapa rupiah saja, lalu lelaki tersebut menambahkan
uangnya dalam topinya tanpa seizin Si Buta, kemudian lelaki tersebut mengambil
papan pengumuman tersebut dan menggantinya dengan kata-kata lain, lalu ia
kembali meletakkan di tempatnya, setelah itu ia kembali melanjutkan
perjalanannya. Si Buta tersebut memperhatikan bahwa topinya kini penuh dengan
koin dan uang kertas, ia sadar bahwa ada yang berubah, dan ia menyadari bahwa
apa yang ia dengar dari tulisan tadi adalah yang merubahnya, lalu ia bertanya
pada pejalan kaki yang lewat tentang apa yang tertulis di papan tersebut, lalu
pejalan kaki tersebut menjawab: “Kita tengah berada di musim semi tetapi saya
tidak dapat melihat keindahannya”.
0 Comments