Di antara tujuan berpuasa di Bulan Ramadhan :
1. Menjalankan perintah Allah
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى
عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟
لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku,
agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q. S. Al Baqarah :186)
2. Menjadi lebih bersyukur
Dengan berpuasa, maka
seseorang akan merasakan bagaimana rasanya menjadi orang yang tidak memiliki
makanan untuk dimakan sehingga ia akan jauh lebih bersyukur.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dia berkata, Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
: اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ فَوْقَكُمْ،
فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْانِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ.
Lihatlah kepada orang-orang yang lebih rendah daripada
kalian, dan janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang berada di atas
kalian, karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian, supaya kalian tidak
meremehkan nikmat Allâh yang telah dianugerahkan kepada kalian.”
3. Melatih pengendalian diri
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“اَلصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا
فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ، فَلْيَقُلْ:
إِنِّي صَائِمٌ (مَرَّتَيْنِ)، وَالَّذِيْ نَفْسِي بِيَدِهِ، لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ
أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ، يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي، اَلصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ
أَمْثَالِهَا.”
“Puasa itu adalah perisai. Oleh
karena itu, jika salah seorang di antara kalian berpuasa, maka janganlah dia
berkata-kata kotor dan tidak juga berlaku bodoh. Jika ada orang yang memerangi
atau mencacinya, maka hendaklah dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku sedang
berpuasa’ (sebanyak dua kali). Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya, bau
mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah Ta’ala daripada aroma
minyak kesturi, di mana dia meninggalkan makanan, minuman, dan nafsu syahwatnya
karena Aku (Allah). Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan memberikan pahala karenanya
dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.”
4. Memohon ampunan
Dari Hudzaifah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Aku pernah
mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَجَارِهِ
تُكَفِّرُهَا الصَّلاَةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ.”
“Kesalahan seseorang terhadap
keluarga, harta dan tetangganya akan dihapuskan oleh shalat, puasa dan
shadaqah.”
5. Memohon surga Allah
dari Sahl Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَاباً يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ،
يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ
يُقَالُ: أَيْنَ الصَّائِمُوْنَ؟ فَيَقُوْمُوْنَ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ،
فَإِذَا دَخَلُوْا أُغْلِقُ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ.”
‘Sesungguhnya di Surga itu terdapat
satu pintu yang diberi nama ar-Rayyan. Dari pintu itu orang-orang yang berpuasa
akan masuk pada hari Kiamat kelak. Tidak ada seorang pun yang masuk melalui
pintu itu selain mereka. Ditanyakan, ‘Mana orang-orang yang berpuasa?’
Lalu mereka pun berdiri. Tidak ada seorang pun yang masuk
melalui pintu itu selain mereka. Jika mereka sudah masuk, maka pintu itu akan
ditutup sehingga tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu
tersebut.’”
6. Membentuk akhlak mulia
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
“Puasa memiliki pengaruh yang sangat
kuat dalam menjaga anggota tubuh yang bersifat lahiriah dan juga kekuatan
bathin serta melindunginya dari faktor-faktor pencemaran yang merusak. Jika
faktor-faktor pencemaran tersebut telah menguasai dirinya, maka ia akan rusak.
Dengan demikian, puasa akan menjaga kejernihan hati dan
kesehatan anggota badan sekaligus akan mengembalikan segala sesuatu yang telah
berhasil dirampas oleh nafsu syahwat. Puasa merupakan pembantu yang paling
besar dalam merealisasikan ketakwaan…”
7. Menjaga kesehatan
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baaz telah mengatakan,
“…manfaat puasa juga dapat
membersihkan tubuh dari pencemaran yang buruk dan memberikan kesehatan serta
kekuatan. Hal tersebut telah diakui oleh banyak dokter. Bahkan mereka telah
banyak mengobati pasien mereka dengan menggunakan puasa ini.”
8. Menjaga diri dari api neraka
Sabda Rasulullah SAW :
الصّيِامُ جُنَّةٌ مِنَ
النَّارِ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ اْلقِتَالِ
“Puasa itu perisai/penangkal dari
api neraka seperti perisai bagi salah seorang kalian dari perang” (HR. Ahmad)
9. Pahala langsung dari Allah
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ
آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ ، قَالَ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
“Semua amal Bani Adam akan dilipat
gandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa
Jallah berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan
pahalanya.” (HR. Muslim)
10. Mengharap syafaat di akhirat
Sabda Rasulullah SAW
:
الصِّيَامُ وَ الْقُرْآنُ
يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، يَقُوْلُ الصِّيَامُ : أَيْ رَبِّ، مَنَعْتُهُ
الطَّعَامَ وَ الشَّهْوَةَ فَشَفِّعْنِيْ فِيْهِ. وَ يَقُوْلُ الْقُرْآنُ: مَنَعْتُهُ
النَّوْمَ
بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِيْ فِيْهِ فَيَشْفَعَانِ
بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِيْ فِيْهِ فَيَشْفَعَانِ
“Puasa dan Al Qur’an memberi syafaat
kepada hamba Allah pada hari kiamat. Puasa berkata : “Wahai Tuhanku, aku telah
menghalanginya makan minum dan syahwatnya pada siang hari, maka perkenankanlah
aku memberi syafaat baginya”. Dan Al Qur’an pun berkata: “ Aku telah
menghalanginya tidur pada malam, maka perkenankanlah aku memberi syafaat
baginya.”(HR. Ahmad)
0 Comments