Selamat Pagi Bro Sis, hari ini penulis akan berbagi uslub atau cara menyampaikan kenyataan sebenarnya dalam Bahasa Arab, dalam Bahasa Indonesia kita kenal dengan kata "Ternyata" = فَإِذَا بِ / فَإِذَا
Contoh:
ظَنَنْتُ
أَنَّ اللُّغَةَ الْعَرَبِيَّةَ صَعْبَةٌ فَإِذَا هِيَ سَهْلَةٌ
Saya kira bhs
Arab itu sulit, ternyata mudah.
قَالَ إِنَّ
بَيْتَهُ قَرِيْبٌ فَذَهَبْتُ لِلزِيَارَةِ فَإِذَا بِهِ بَعِيْدٌ جِدًّا
Dia bilang
rumahnya dekat, lalu aku pergi berkunjung, ternyata rumahnya jauh.
ظَنَنْتُهَا
تَضْحَكُ فَإِذَا هِيَ تَبْكِي
Kukira dia
sedang tertawa, ternyata dia lagi menangis.
ظَنَنْتُ
أَنَّ الرَّجُلَ أَبُوْهَا فَإِذَا هُوَ عَمُّهَا
Kukira lelaki
itu ayahnya, ternyata pamannya.
سَمِعْتُ
أَنَّهُ تَزَوَّجَ فَإِذَا هُوَ لَمْ يَزَلْ عَازِبًا
Saya dengar
dia sudah menikah, ternyata msh jomblo.
أَقْسَمُ
بِأَنَّهُ عَازِبٌ فَإِذَا لَهُ أَحْفَادٌ
Dia bersumpah
masih bujangan, ternyata udah punya cucu.
قاَلُوْا
إِنَّ الزَّوَاجَ لَذِيْذٌ فَإِذَا هُوَ أَلَذُّ
Mereka bilang
kawin itu enak, ternyata uwweenak.
0 Comments