Dalam pembelajaran bahasa selalu berkaitan dengan empat keterampilan
yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Pembelajaran yang menarik selalu menjadi dambaan bagi setiap siswa salah
satu caranya adalah dengan diisi dengan permainan.
Permainan Bahasa membantu siswa dalam belajar bahasa, khususnya Bahasa
Arab. Permainan ini menjadi menarik apabila seluruh siswa ikut turut
serta dalam kegiatan ini. Sebagai guru yang baik kita tentu ingin selalu
meningkatkan kompetensi kita, dari beberapa artikel yang saya kumpulkan
muncullah beberapa ide untuk saya tuangkan di blog saya. Ya, inilah
beberpa permainan bahasa yang mudah dan menyenangkan untuk tiap
keterampilan (maharoh)
A. Permainan Bahasa untuk Keterampilan Menyimak (Istima’)
Satu : Bisik berarntai (al asrar al mutasalsil). Permainan
ini terdiri dari dua kelompok atau lebih. Masing-masing kelompok terdiri 6 – 7
siswa. Guru membisikkan kata atau kalimat yang diperlihatkan kepada siswa
terdepan pada masing-masing kelompok. Selanjutnya dibisikkan pada siswa di
belakangnya demikian sampai siswa terakhir, kelompok yang tercepat dan benar
dialah yang menang.
Dua : Siapa yang
berbicara (man al mutahaddits?). Guru
memperdengarkan sebuah percakapan kemudian siswa disuruh menebak siapa yang
biacara. Misalnya, suara antara guru dan murid, pedagang dan pembeli, satpam
dan tamu, dan sebagainya.
Tiga : Bagaimana saya pergi (kaifa adzhabu ilaa…?). Guru
menyuruh siswa untuk menunjukkan rute perjalanan yang terdapat di peta yang
tergambar di papan tulis, setelah memperdengarkan penjelasan singkat tentang
perjalanan yang ingin ditempuhnya.
B. Permainan Bahasa untuk Keterampilan Berbicara
(Muhadatsah)
Satu : Dimana saya (Aina Ana?). Guru memperagakan gerakan
dari suatu perbuatan tertentu. Kemudian menyuruh siswa untuk menebak dimana
dilakukan perbuatan tersebut, seperti gerakan orang sedang makan, menulis,
membaca, dan sebagainya.
Dua : Menyebut gambar (Sifis Shuroh).Guru memperlihatkan
beberapa gambar orang-orang yang terkenal (tokoh) kepada siswa. Kemudian
menyuruh siswa untuk mengomentari satu gambar, demikian sampai akhir.
Tiga : Apa yang saya kerjakan (Maadza a’mal?). Guru
memperagakan perbuatan tertentu atau menyuruh salah satu siswa untuk melakukan
perbuatan tersebut. Kemudian menyuruh siswa lain untuk menebak apa yang sedang
dilakukannya.
C. Permainan Bahasa untuk Keterampilan Membaca (Qiro’ah).
Satu : Sobekan Cerita (al auroq al mumazzaqoh). Guru memilih
cerita-cerita pendek dari buku, majalah, koran, dan lain sebagainya. Kemudian
dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Selanjutnya guru menceritakan cerita
tersebut. Setelah selesai siswa disuruh mengurutkan sesuai dengan cerita yang
telah dibacakan. Begitu seterusnya sesuai dengan tingkatan materi yang
diberikan.
Dua : Antonim (Al Mudhod).Guru menunjukkan kata yang ditulis
di sebuah kartu, atau siswa disuruh mengambil kartu secara acak, dan siswa yang
mendapatkan kartu langsung menyebutkan lawan katanya. Apabila siswa tidak dapat
menyebut, maka ia harus mendapat hukuman.
Tiga : Mengeluarkan kata yang asing (Takhrij al kalimah al
ghoribah). Guru memperlihatkan secara cepat beberapa kelompok kata. Satu di
antara kelompok kata tersebut ada yang asing. Siswa harus mencarinya dan
menyebutkan atau membacanya.
D. Permainan Bahasa untuk Keterampilan Menulis (Kitabah)
Satu : Teka-Teki Silang (Al Kalimah al mutaqaathi’ah). Guru
menyiapkan beberapa pertanyaan dalam bentuk TTS. Kemudian guru menyurh siswa
menjawab soal TTS secara individu atau kelompok.
Dua : Permainan huruf yang kurang / hilang. Guru menyuruh
siswa menuliskan satu huruf yang hilang pada kata tertentu, dibantu dengan
gambar yang menunjukkan kata dari jawaban yang dimaksud.
Tiga : Menyempurnakan gambar dan menulis namanya. Guru
menampilkan sebuah gambar dengan titik-titik terputus, atau gambar yang belum
jelas. Kemudian guru menyuruh siswa untuk menyempurnakannya dan menulis gambar
apa yang dimaksud.
Empat : Apakah kamu tahu (Hal Ta’rif). Guru memberi beberapa
soal secara tertulis dan menyuruh siswa menjwbnya secara tertulis juga. Terkait
dengnaa sesuatu yang ada di lingkungan siswa atau peristiwa yang aktual.
Lima : Mengurutkan kalimah (Tartiibul jumal). Guru menyuruh
siswa mengurutkan beberapa kata sehingga menjadi kalimat sempurna, atau
menyuruh sisswa untuk mengurutkan beberapa kalimat sehingga menjadi paragraf
yang sempurna. Alangkah baiknya kosa kata tertulis di kartu dilengkapi dengan
gambar.
1 Comments
MAAF pak bwt referensi ttng Mengeluarkan kata yang asing (Takhrij al kalimah al ghoribah) dri mana ya
ReplyDeleteMksh